Benang poliester, serat yang dibuat dari poliester melalui proses pemintalan, biasanya berasal dari polyethylene terephthalate (PET), yang dikenal luas dengan singkatan bahasa Inggrisnya "PET." Di China, serat ini umumnya disebut sebagai "涤纶" (dílún). Melalui proses pemintalan, serat stapel poliester dapat diubah menjadi benang poliester murni. Serat stapel ini hadir dalam berbagai jenis, berbeda dalam panjang dan ketebalan. Misalnya, serat jenis katun memiliki panjang sekitar 37 mm, sedangkan serat jenis wol dapat berkisar antara 75 hingga 105 mm.
Selama proses pemintalan, ketebalan dan panjang serat secara langsung memengaruhi kualitas produk akhir. Umumnya, serat fine-denier (sekitar 1.5D) cocok untuk menghasilkan benang halus, sedangkan serat coarse-denier (sekitar 5D) memiliki tekstur yang lebih kasar tetapi terasa lebih kuat seperti wol. Selain itu, asal serat harus dipertimbangkan selama pemintalan untuk memastikan kualitas dan konsistensi benang.
Benang poliester full-bright memiliki permukaan serat yang halus, memberikan tampilan mengkilap pada kain tenun. Sebaliknya, benang poliester semi-dull mengalami perlakuan kimia lebih lanjut—reduksi alkali—untuk mencapai efek matte. Proses ini memanfaatkan sensitivitas poliester terhadap alkali kuat, seperti natrium hidroksida, yang menciptakan retakan halus pada permukaan serat, menghasilkan hasil akhir yang kusam. Kain yang terbuat dari benang poliester semi-dull memiliki tampilan yang elegan dan canggih, menjadikannya sangat populer di pasaran. Alternatifnya, metode fisik atau kimia dapat diterapkan selama produksi serat untuk mengkasarkan atau meretakkan permukaan serat, mencapai efek reduksi kain yang serupa dengan benang poliester semi-dull.
Benang poliester, sebagai bahan baku penting untuk menenun, berdiri sejajar dengan bahan tradisional seperti benang katun, rayon, benang nilon, benang wol, dan benang linen. Ini adalah serat sintetis dengan nama ilmiah polyethylene terephthalate (poliester). Serat ini hampir tidak memiliki penyerapan kelembaban (tingkat penyerapan kelembaban hanya 0,4%, dibandingkan dengan 8,5% untuk benang katun), membuat kain yang dibuat darinya mudah dicuci, cepat kering, kaku namun tahan lama, dan tahan terhadap kerutan. Namun, dalam hal kenyamanan, ia sedikit kurang dibandingkan dengan serat alami tertentu.
Benang poliester, serat yang dibuat dari poliester melalui proses pemintalan, biasanya berasal dari polyethylene terephthalate (PET), yang dikenal luas dengan singkatan bahasa Inggrisnya "PET." Di China, serat ini umumnya disebut sebagai "涤纶" (dílún). Melalui proses pemintalan, serat stapel poliester dapat diubah menjadi benang poliester murni. Serat stapel ini hadir dalam berbagai jenis, berbeda dalam panjang dan ketebalan. Misalnya, serat jenis katun memiliki panjang sekitar 37 mm, sedangkan serat jenis wol dapat berkisar antara 75 hingga 105 mm.
Selama proses pemintalan, ketebalan dan panjang serat secara langsung memengaruhi kualitas produk akhir. Umumnya, serat fine-denier (sekitar 1.5D) cocok untuk menghasilkan benang halus, sedangkan serat coarse-denier (sekitar 5D) memiliki tekstur yang lebih kasar tetapi terasa lebih kuat seperti wol. Selain itu, asal serat harus dipertimbangkan selama pemintalan untuk memastikan kualitas dan konsistensi benang.
Benang poliester full-bright memiliki permukaan serat yang halus, memberikan tampilan mengkilap pada kain tenun. Sebaliknya, benang poliester semi-dull mengalami perlakuan kimia lebih lanjut—reduksi alkali—untuk mencapai efek matte. Proses ini memanfaatkan sensitivitas poliester terhadap alkali kuat, seperti natrium hidroksida, yang menciptakan retakan halus pada permukaan serat, menghasilkan hasil akhir yang kusam. Kain yang terbuat dari benang poliester semi-dull memiliki tampilan yang elegan dan canggih, menjadikannya sangat populer di pasaran. Alternatifnya, metode fisik atau kimia dapat diterapkan selama produksi serat untuk mengkasarkan atau meretakkan permukaan serat, mencapai efek reduksi kain yang serupa dengan benang poliester semi-dull.
Benang poliester, sebagai bahan baku penting untuk menenun, berdiri sejajar dengan bahan tradisional seperti benang katun, rayon, benang nilon, benang wol, dan benang linen. Ini adalah serat sintetis dengan nama ilmiah polyethylene terephthalate (poliester). Serat ini hampir tidak memiliki penyerapan kelembaban (tingkat penyerapan kelembaban hanya 0,4%, dibandingkan dengan 8,5% untuk benang katun), membuat kain yang dibuat darinya mudah dicuci, cepat kering, kaku namun tahan lama, dan tahan terhadap kerutan. Namun, dalam hal kenyamanan, ia sedikit kurang dibandingkan dengan serat alami tertentu.